story about the feeling when u see the blue sky |
Aku suka hari yang cerah. Di siang hari, aku melihat langit berwarna biru yang seakan tak berbatas dan awan putih kecil yang berarak. Aku merasakan sengatan matahari di kulitku dan aku dapat mendengar burung-burung berkicau dengan merdunya. Semua itu memberikan kelegaan serta memberikan harapan baru dalam hidupku. Melihat langit cerah di siang hari mengantarkanku pada khayalan yang tidak ada habisnya. Aku sering membayangkan awan-awan itu berubah bentuk menjadi binatang atau muka orang. Bagiku, itu merupakan hiburan tersendiri di sela-sela hari sibukku. Masih di hari yang cerah. Ketika malam tiba, aku melihat bintang-bintang bertaburan. Bintang-bintang itu seakan tersenyum kepadaku. Bulanpun seakan tidak mau kalah memamerkan kecantikannya bak bidadari malam yang mengembangkan sayapnya. Bila aku cukup beruntung aku dapat melihat satu bintang yang besinar paling terang. Bintang itu adalah favoritku karena bintang itu seakan menunjukkan jalan menuju semua harapan. Langit cerah memberikan aku semangat untuk mencapai mimpi-mimpiku. Meskipun sulit untuk mencapainya, langit yang cerah seakan memberikan aku jawaban bahwa tidak ada satu halpun yang tidak mungkin. Langit yang cerah, jika melihatnya tanpa terasa senyum ini tersungging di bibir. Kebalikannya, aku benci bahkan sangat benci dengan hari yang mendung dan hujan. Jika melihat langit yang mendung yang ada hanya kemuraman semata. Langit yang berwarna kelabu belum lagi kilat yang menyambar seakan tidak mengenal kata ampun. Itu semua hanya mengingatkanku pada mimpi burukku. Hujan bagiku berarti basah, stuck di satu tempat dan tidak leluasa melakukan segala aktivitas. Hujan tidak ada bedanya dengan datangnya masalah dan selalu mengingatkanku pada air mata. Apa yang bagus dari mendung dan hujan? Akupun merenung dibuatnya. Namun, tiba-tiba sepotong gagasan masuk ke dalam otakku entah datang dari mana. Aku tiba-tiba teringat akan para petani yang berjuang umtuk menanam sayur-sayuran, buah-buahan serta padi yang menjadi makanan, sumber kehidupanku sehari-hari. Tanaman itu membutuhkan air untuk menopang kehidupan mereka. Gambaran mengenai para paternak yang membutuhkan makanan untuk ternak peliharaannya terlintas dalam benakku. Rumput yang merupakan makanan ternak itu membutuhkan air untuk tumbuh. Tanpa air, tanah akan menjadi gersang dan tidak ada satu rumputpun yang akan dapat bertahan. Ikan dan semua makhluk yang hidup memerlukan air untuk hidup mereka, tapi darimana air itu berasal? Hujan, itulah jawabannya. Karena turun hujan petani dapat menggarap sawahnya, peternak dapat memberikan makanan kepada hewan ternaknya dan makhluk hidup dapat bertahan tanpa harus merasakan kehausan. Dengan kata lain, hujan adalah sumber kehidupan. Kemudian, aku kembali teringat akan adanya jembatan berwarna-warni di langit yang hanya muncul setelah hujan berlalu. Betapa indahnya jembatan itu. Jembatan yang disebut orang sebagai pelangi. Pelangi adalah simbol harapan dan mimpi manusia. Harapan bahwa setelah hujan akan ada langit cerah yang mebahagiakan. Lalu, akupun berpikir apa artinya semua ini? Alam banyak memberikan pelajaran kepada manusia, begitu pula langit. Langit cerah berubah menjadi mendung namun tidak lama kembali menjadi cerah seakan menjadi sinfoni tersendiri dan terdengar bagaikan nyanyian dari langit bagiku. Langit mengajarkan kepada manusia bahwa harapan selalu muncul di sela-sela kuputusasaan. Dibalik kesulitan, seberat apapun itu selalu ada pemecahan di baliknya. Asal kita terus percaya, semua kesulitan kita akan teratasi. Mendung akan selalu berlalu dan digantikan dengan langit biru yang cerah. Hujan memang tidak pernah menyenangkan dan langit mendung akan selalu aku benci karena kemuramannya. Tetapi nyanyian langit biru memberikan aku pemahaman baru bahwa kita membutuhkan masalah untuk menjadikan manusia semakin dewasa, sama halnya seperti petani membutuhkan air untuk menanam. Langit yang cerah akan selalu menjadi favoritku, tetapi jika sekali-kali langit berubah menjadi mendung kemudian turun hujan rasanya sekarang tidak menjadi masalah. |