*Magnify*
SPONSORED LINKS
Printed from https://writing.com/main/view_item/item_id/2192000-My-Fear-of-Abandonment
Printer Friendly Page Tell A Friend
No ratings.
Rated: 13+ · Draft · Emotional · #2192000
Just my honest, sudden, and random thought.
Aku trauma, pernah membuat seseorang merasa bebas tapi malah dikecewakan, padahal aku udah bener-bener percaya seseorang itu ngga akan mengecewakan. Aku lupa, dia juga manusia. Jadi, yang namanya "saling percaya" buat aku, itu mitos. Ngga ada yg namanya bener-bener saling percaya.

Dari situ, aku ngga pernah siap lagi sama yang namanya percaya 100%.
Aku ngga siap di duakan lagi, ngga akan pernah siap. Ngga akan pernah siap kalo nanti orang aku sayang, orang yang katanya "sayang sama aku" main hati di belakang aku lagi.

Tapi ya namanya juga hidup. Allah yang ngatur, bukan aku. Ngga ada yang menjamin kejadian kaya gitu ngga bakal kejadian lagi.

Kalo iya nanti kejadian lagi, yasudahlah.
Ibarat, sudah terlatih patah hati haha.

Kalo iya nanti kejadian lagi, aku bakal bilang "terimakasih" dengan hati yang lapang ke orang yang mengecewakan itu. Terima kasih sudah pernah hadir, sempat bikin bahagia. Semoga bahagia sama pilihan keduanya. Karna aku bukan orang yang semudah itu bisa dijadikan opsi. Semoga pilihan keduanya memang "lebih baik" dari aku, supaya ngga nyesel 😊

Kenapa? Kenapa memilih menyerah?
Ketulusan yang ngga dihargai, ketulusan yang dikhianati, kenapa lagi harus dipertahankan?
Aku ngga mau berjuang sendiri, punya rasa yang utuh sendiri. Sedangkan dia bisa dengan mudahnya membagi rasa.

Sebenernya kalo udah mengecewakan orang yang punya rasa tulus itu, siapa yang bermasalah dengan "komitmen" nya? Orang yang membagi rasa atau orang yang menyerah karna udah dijadikan opsi?
© Copyright 2019 Imperfect_ (hykkim at Writing.Com). All rights reserved.
Writing.Com, its affiliates and syndicates have been granted non-exclusive rights to display this work.
Printed from https://writing.com/main/view_item/item_id/2192000-My-Fear-of-Abandonment